Ini Bedanya Lubrikasi Vagina Berlebih yang Normal dan Akibat Infeksi Jamur.Lubrikasi atau keluarnya cairan pelumas pada vagina memegang peranan penting agar penetrasi penis tak menyakitkan. Namun pada beberapa wanita, kondisi vagina yang terlalu becek sering dikhawatirkan justru akibat adanya infeksi jamur.
Menanggapi hal ini, seksolog dr Andri Wanananda MS mengatakan patut dibedakan antara 'becek' (lubrikasi) vagina yang terkena infeksi jamur atau bakteri dengan 'becek' yang normal.
"Becek yang kena infeksi memang tidak nyaman saat melakukan hubungan intim. Tapi, becek yang normal justru harus terjadi saat foreplay sehingga dengan dinding vagina yang basah becek, penetrasi penis membuat wanita nyaman dan tidak nyeri," terang dr Andri kepada detikHealth dan ditulis pada Senin (26/5/2014).
Lebih lanjut, jika terdapat infeksi jamur pada vagina (tinea vaginalis) akan menyebabkan lendir vagina berbau tidak sedap yang dikenal sebagai fluor albus (keputihan). Akibatnya hal ini akan membuat lubrikasi vagina menjadi berlebihan dan berbau kurang sedap.
Dengan kondisi seperti itu, bisa saja membuat pasangan menjadi tidak nyaman. Meski begitu, dr Andri menekankan jika infeksi jamur dapat disembuhkan dengan obat anti-mycotic yang tepat.
Sebaliknya, cairan yang banyak keluar dari vagina dan tidak menunjukkan tanda infeksi jamur justru mejadi petunjuk bahwa wanita yang bersangkutan memiliki sexual performance yang normal dan bisa membuat pasangan amat menikmatinya.
"Hanya saja masalahnya, di antara kaum pria masih ada yang beranggapan vagina yang keset, kering, tidak 'becek' adalah yang ideal. Justru itulah pendapat yang keliru," kata dokter yang juga menjadi staf pengajar di Universitas Tarumanegara ini.Tulisan tentang Ini Bedanya Lubrikasi Vagina Berlebih yang Normal dan Akibat Infeksi Jamur ada manfaatnya
