Perdarahan uterus disfungsional (PUD) adalah perdarahan abnormal akibat perubahan hormonal. Pada masa tertentu, seorang perempuan dapat mengalami perdarahan rahim yang abnormal. Kejadian ini bisa terjadi akibat dari pekerjaan, masalah rumah tangga, dan kehidupan seksual. Perdarahan rahim yang abnormal di antaranya adalah:
- Amenorea: Kondisi lebih dari 6 bulan tanpa menstruasi pada perempuan yang belum menopause.
- Hipermenorea: Pendarahan menstruasi lebih dari 7 hari.
- Menometroragia: menstruasi yang banyak dan memanjang dari pada siklus yang biasa.
- Menoragia: Pendarahan yang terjadi lebih dari 80 ml dari pada siklus biasa.
- Metroragia: Pendarahan iregular yang terjadi di antara 2 waktu menstruasi.
- Bercak di tengah siklus (mid cycle spotting): bercak yang terjadi sesaat sebelum ovulasi, yang biasanya disebabkan oleh penurunan estrogen.
- Oligomenorea: siklus menstruasi > 35 hari.
- Perdarahan pascasanggama: dapat terjadi karena polip atau infeksi pada serviks.
- Perdarahan pascamenopause: perdarahan yang terjadi pada perempuan menopause 1 tahun setelah siklus terakhir.
Perdarahan abnormal rahim biasanya muncul 5-10 tahun sebelum atau setelah menarche (menstruasi pertama kali). Perdarahan rahim disfungsional terjadi pada 5% perempuan dengan siklus menstruasi, di mana 80% kasusnya merupakan menoragia yang paling banyak disebabkan oleh anemia karena kekurangan zat besi.
- Waktu terjadinya, untuk menentukan apakah yang terjadi adalah perdarahan menstruasi atau di luar siklus menstruasi
- Jumlahnya, yang dapat digambarkan dari bekuan darah yang terjadi (menandakan jumlah perdarahan yang banyak)
- Frekuensi penggunaan pembalut dalam sehari
- Bercak pada pakaian dalam
- Ada/tidaknya tanda-tanda anemia
Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter dapat berupa pemeriksaan panggul dan kemaluan menggunakan alat yang disebut spekulum yang digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya trauma atau benda asing. Pemeriksaan pap smear juga perlu dilakukan.
Beberapa kondisi yang dihubungkan dengan PUD antara lain:
- Kegemukan (obesitas)
- Masalah kejiwaan
- Alat kontrasepsi hormonal
- Alat kontrasepsi dalam rahin
- Penyakit kekurangan trombosit/faktor pembekuan darah
- Kencing manis
Saat sebelum merencanakan kehamilan, konsultasikan pada dokter tentang pemakaian alat kontrasepsi yang cocok, karena setiap perempuan akan memberikan reaksi yang berbeda dengan bermacam-macam alat kontrasepsi yang ada.
Informasi yang rinci dan lengkap dari pasien akan membantu dokter untuk menentukan jenis pengobatan yang harus dilakukan. Prinsip-prinsip pengobatan yang biasanya dilakukan adalah:
- Menghentikan perdarahan
- Mengatur menstruasi agar kembali normal
- Tranfusi jika kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 8 gram
- Kuretase (hanya untuk perempuan yang sudah menikah)
- Obat (medikamentosa) dengan jenis golongan estrogen, golongan progesteron, maupun kombinasi keduanya
Hal-hal yang harus diingat bagi penderita adalah kesediaan untuk menjaga kondisi kesehatan. Kebiasaan buruk seperti merokok dan alkohol harus dihindari untuk meminimalisasi risiko perdarahan abnormal dan kanker.
- Amenorea: Kondisi lebih dari 6 bulan tanpa menstruasi pada perempuan yang belum menopause.
- Hipermenorea: Pendarahan menstruasi lebih dari 7 hari.
- Menometroragia: menstruasi yang banyak dan memanjang dari pada siklus yang biasa.
- Menoragia: Pendarahan yang terjadi lebih dari 80 ml dari pada siklus biasa.
- Metroragia: Pendarahan iregular yang terjadi di antara 2 waktu menstruasi.
- Bercak di tengah siklus (mid cycle spotting): bercak yang terjadi sesaat sebelum ovulasi, yang biasanya disebabkan oleh penurunan estrogen.
- Oligomenorea: siklus menstruasi > 35 hari.
- Perdarahan pascasanggama: dapat terjadi karena polip atau infeksi pada serviks.
- Perdarahan pascamenopause: perdarahan yang terjadi pada perempuan menopause 1 tahun setelah siklus terakhir.
Perdarahan abnormal rahim biasanya muncul 5-10 tahun sebelum atau setelah menarche (menstruasi pertama kali). Perdarahan rahim disfungsional terjadi pada 5% perempuan dengan siklus menstruasi, di mana 80% kasusnya merupakan menoragia yang paling banyak disebabkan oleh anemia karena kekurangan zat besi.
GEJALA
Gejala yang biasa muncul adalah pendarahan terjadi secara tidak teratur, lama dan kadang sangat banyak. Sebaiknya seorang perempuan menyebutkan karakteristik dari perdarahan yang terjadi pada dokter. Hal-hal yang perlu dikonsultasikan adalah:- Waktu terjadinya, untuk menentukan apakah yang terjadi adalah perdarahan menstruasi atau di luar siklus menstruasi
- Jumlahnya, yang dapat digambarkan dari bekuan darah yang terjadi (menandakan jumlah perdarahan yang banyak)
- Frekuensi penggunaan pembalut dalam sehari
- Bercak pada pakaian dalam
- Ada/tidaknya tanda-tanda anemia
Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter dapat berupa pemeriksaan panggul dan kemaluan menggunakan alat yang disebut spekulum yang digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya trauma atau benda asing. Pemeriksaan pap smear juga perlu dilakukan.
PENYEBAB
PUD terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen lebih mendominasi dan merangsang pertumbuhan endometrium. Akibatnya terjadi peningkatan jumlah perdarahan saat mengelupas dari lapisan rahim.Beberapa kondisi yang dihubungkan dengan PUD antara lain:
- Kegemukan (obesitas)
- Masalah kejiwaan
- Alat kontrasepsi hormonal
- Alat kontrasepsi dalam rahin
- Penyakit kekurangan trombosit/faktor pembekuan darah
- Kencing manis
PENCEGAHAN
Pencegahan akan timbulnya perdarahan adalah dengan selalu menjaga kondisi kesehatan. Jaga selalu berat badan yang ideal supaya tidak mengalami obesitas dan risiko penyakit kencing manis. Jalani hidup dengan sabar dan santai, hindari stress.Saat sebelum merencanakan kehamilan, konsultasikan pada dokter tentang pemakaian alat kontrasepsi yang cocok, karena setiap perempuan akan memberikan reaksi yang berbeda dengan bermacam-macam alat kontrasepsi yang ada.
PENGOBATAN
Pengobatan untuk jenis penyakit ini harus dilakukan oleh dokter. Pemeriksaan menyeluruh dan terinci akan dilakukan untuk memastikan kondisi penderita, tingkat keparahan penyakit, dan jenis penanganan yang akan dilakukan.Informasi yang rinci dan lengkap dari pasien akan membantu dokter untuk menentukan jenis pengobatan yang harus dilakukan. Prinsip-prinsip pengobatan yang biasanya dilakukan adalah:
- Menghentikan perdarahan
- Mengatur menstruasi agar kembali normal
- Tranfusi jika kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 8 gram
- Kuretase (hanya untuk perempuan yang sudah menikah)
- Obat (medikamentosa) dengan jenis golongan estrogen, golongan progesteron, maupun kombinasi keduanya