" Kista itu tumor yang diisi cairan. Ia mempunyai sebagian type, umpamanya kista endometriosis yang berisi cairan kecokelatan, kista dermoid yang terbagi dalam jaringan-jaringan badan, ada pula kista simplex yang berisi cuma berbentuk cairan bening, " tutur Cepi.
Sesaat miom yaitu tumor jinak yang terbagi dalam serabut-serabut otot polos myometrium. " Jadi ada perkembangan beberapa sel otot didalam rahim yg tidak normal. Ia berupa seperti kumparan, lama-lama berputar sampai mirip bola, " imbuhnya.
Tiga Pembeda
Cepi lalu menerangkan beberapa hal yang juga jadi pembeda penyakit kista serta miom. Pertama, tampak dari tempat gumpalan. Kista terdapat di indung telur, dapat dibagian kiri, kanan, atau keduanya.
" Sedang miom itu posisinya di rahim. Ia ada di dalam alat kelamin wanita atau arti medisnya terdapat di uterus. Ia dapat ada di permukaan rahim, di dalam rahim, atau didalam rahim, " tutur Cepi.
Ketidaksamaan ke-2, bisa diliat dari bentuk atau kandungan di dalamnya. Pada miom, ada serabut-serabut otot yang padat serta berupa bulat. Gumpalan mirip batu ini tak mempunyai pangkal atau inti, tetapi cuma serabut otot yang permukaannya bisa dikupas.
Sesaat kista, berisi pastinya cairan. " Maka dari itu saat operasi, dia dapat segera diangkat namun dapat pula disedot dahulu cairannya baru bekasnya di ambil. Jadi, memiliki bentuk senantiasa seperti itu. Akan tidak mungkin saja jadi terbalik, umpamanya kista namun padat atau miom namun cair, " lebih Cepi.
Lantas, hal ketiga yang membedakan bisa diliat dari keluhan yang dirasa wanita. Kista bisa dideteksi dari rasa nyeri waktu haid hari pertama atau ke-2, dan ada rasa nyeri waktu terkait seksual. Bahkan juga pada sebagian masalah, kista juga mengakibatkan rasa nyeri diluar siklus haid.
Disamping itu, keluhan miom yang lebih menguasai malah tampak pada siklus. Ada siklus haid yang tidak teratur, jumlah hari haid yang lebih panjang, atau jumlah darah haid yang ada diatas batas normal dalam satu siklus.
" Wajarnya, wanita ganti pembalut rata-rata 3 - 4 kali dalam satu hari. Saat ia ganti pembalut hingga lima kali atau lebih, bermakna jumlah darahnya semakin banyak dari batas umum, " tutur Cepi. Jumlah darah yang terlalu banyak ini diprediksikan dikarenakan ada miom didalam rahim.
Teliti Enam Bln. Sekali
Mengingat kista serta miom dikarenakan oleh hormon estrogen, jadi kista serta miom memanglah banyak mengintai wanita dalam saat produktif, yakni kisaran umur 25 - 45 th..
Walau sekian, sebenarnya banyak wanita yang alami masalah haid atau terasa ada yg tidak jalan lancar pada organ reproduksinya, tetapi masihlah sangsi untuk memeriksakan diri. Walau sebenarnya, utama sekali lakukan general check up tiap-tiap enam bln. atau setahun sekali. Dengan harapan, gumpalan bisa segera terdeteksi serta belum menebar ke organ di sekitarnya.
Lalu, apa sajakah kontrol yang baiknya dikerjakan wanita dengan cara berkala? Ikuti pembicaraan Cepi di bawah ini :
1. Kontrol pertama biasanya diawali dengan kontrol fisik. " Kami mencari tahu keluhan apa sajakah yang dirasa pasien, lantas lakukan kontrol pada perut. Kista atau miom yang ukurannya telah kian lebih 5 cm umumnya bisa tampak atau teraba, " tutur Cepi.
2. Step ke-2 yaitu kontrol penunjang berbentuk USG. Pada kista atau miom yang memiliki ukuran dibawah 5 cm, baru bisa terdeteksi saat dikerjakan USG. Tetapi untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, kontrol USG lewat vagina bisa dikerjakan pada wanita yang sudah lakukan jalinan seksual.
" Pasalnya, dengan USG lewat vagina ini, miom ataupun kista yang memiliki ukuran begitu kecil juga bisa terdeteksi lebih terang lantaran tak tertutupi beragam susunan seperti bila USG dikerjakan lewat permukaan perut, " lebih Cepi.
3. Kontrol ketiga dilanjutkan pada tes laboratorium. Pasien bakal di ambil darah serta dikerjakan kontrol CA 125 untuk mendeteksi ada tumor. Jika akhirnya memberikan angka diatas 25, bermakna itu telah diatas ambang normal.
Selanjutnya Cepi menjelaskan kalau ada kontrol lain seperti CT-scan atau MRI, " Akhirnya memanglah lebih akurat lagi, tetapi cost untuk kontrol ini masihlah termasuk mahal serta belum ada di tiap-tiap rumah sakit, kan. Jadi untuk kontrol teratur, tiga step tadi telah cukup, " ujarnya.
Obat apa Operasi?
Wanita yang dideteksi mempunyai kista atau miom dengan ukuran dibawah 5 cm, menurut Cepi, sesungguhnya tak harus lakukan pengangkatan. " Ia cukup diberikan obat. Jalan lain mungkin saja dengan berencana kehamilan, " kata Cepi
Pasalnya, bila rahim atau indung telur yang " menganggur " malah memberi resiko terserang kista serta miom. Walau sebenarnya wanita hamil tak alami haid hingga hormon penyebabnya gumpalan ini otomatis bakal menghimpit resiko lebih rendah.
" Terlebih saat Anda dideteksi mempunyai kista atau miom memiliki ukuran kecil serta masihlah merencanakan mempunyai anak, tambah baik disegerakan, pada saat ada ruangan untuk tumbuh bayi serta ada ruangan untuk pertemuan sperma serta sel telur, " katanya.
Lain lagi bila miom atau kista yang dideteksi memiliki ukuran kian lebih 5 cm, langkah operatif dinilai yang paling pas. Ada pula therapy obat berbentuk suntikan yang bisa dipakai bila pasien alergi obat anestesi atau mempunyai penyakit jantung. " Namun masih tetap saja obat itu tak menyingkirkan miom atau kista. Ia cuma memperkecil. Itu juga mesti diawasi dahulu sepanjang tujuh bln., apakah akhirnya baik atau tak, " lebih dokter spesialis kandungan ini.
