Untuk hindari masalah produktivitas, dibutuhkan kontrol glukosa darah yang tambah baik. Ini lantaran banyak pasien diabetes yang glukosa darahnya belum termonitor baik walau sudah konsumsi obat-obat diabetes yang diresepkan oleh dokter.
Glukosa darah post prandial, umpamanya, masihlah bisa tetaplah tinggi walau sudah diberikan obat antidiabetik maupun insulin dengan dosis yang maksimal. Pada keadaan seperti ini, suplemen berbentuk obat herbal pantas dicoba.
Ada beberapa bahan herbal yang dijagokan bisa menolong menurunkan kandungan glukosa darah, satu diantara salah satunya yaitu brotowali. Brotowali atau andawali atau dalam nama Latin Tinospora crispa (L) Miers sudah dipakai di sebagian negara Asia sebagai obat herbal untuk menolong menurunkan kandungan glukosa darah.
Pada studi fase II yang dikerjakan Hamdan Noor, dkk, penurunan ini mungkin saja berlangsung lantaran brotowali mempunyai dampak sekretagogue atau merangsang sekresi insulin di pankreas. Hal semacam ini lantaran brotowali menyekat saluran Ca++ hingga berlangsung penambahan konsentrasi ion kalsium di sel beta pankreas yang lalu mengakibatkan pankreas menyekresi insulin.
Pada studi fase II yang dikerjakan oleh Ruan CT dkk, pemberian zat aktif borapetoside C yang diekstraksi dari brotowali dapat dibuktikan tingkatkan pengangkutan glukosa kedalam otot, menghalangi mengembangnya resistensi insulin, serta tingkatkan sensitivitas insulin.
“Dengan sekian, pemberian brotowali sebagai pendamping pola hidup sehat serta obat-obatan diinginkan bisa menolong menurunkan kandungan glukosa darah lebih jauh, ” terang herbalis Daun Hijau Mediabetea, Antony Kiro.
Brotowali konon dapat juga dipakai sebagai pencuci luka lantaran berbentuk antiseptik, penambah nafsu makan, sampai obat malaria. Terkecuali Brotowali, herbal lain yang dapat memberi faedah kesehatan salah satunya Traxacuma Officinale (Jombang), Guazuma Ulmifolia Lamk (Jati
Belanda) serta Gou QI ZI (Gojiberry). Semuanya herbal ini tersaji dalam paket praktis Mediabetea
