Infeksi jamur pada vagina adalah adanya sekresi vaginal abnormal pada perempuan. Keluarnya cairan ini disebabkan oleh infeksi yang biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar.
Sebenarnya setiap perempuan mempunyai resiko yang sama untuk mengalami infeksi jamur pada vagina. Bahkan bagi perempuan yang tampak sehat pun seringkali terdapat jamur di dalam vaginanya.Namun jika sistem kekebalan tubuh dan lingkungan vagina kondisinya asam, maka kuman-kuman itu tidak akan mudah masuk. sebaliknya jika keseimbangan pH vagina terganggu, jamur akan mudah berkembang biak secara tidak terkontrol.
-Kadang terasa sakit saat buang air kecil.
-Terasa gatal-gatal di vagina.
-Kadang terasa sakit saat berhubungan seks.
-Kulit berwarna merah, berkerak, atau bersisik.
-Demam dan membesarnya kelenjar limfa.
Penyebab infeksi pada vagina adalah jamur. Yang paling sering adalah candida albicans. Keberadaan jamur dalam vagina ini sebenarnya normal, namun jika kadar keasaman (pH) di lingkungan vagina berubah, maka jamur akan berkembang dan mengakibatkan infeksi. Infeksi jamur pada vagina lebih sering terjadi karena kebersihannya yang tidak terjaga. Lingkungan vagina yang lembap juga membuat jamur semakin subur berkembang biak
.
Beberapa tindakan lain yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi jamur pada vagina adalah:
-Berusaha untuk menjaga kondisi vagina agar tetap dalam keadaan kering. Gunakan celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat.misalnya katun,selain itu,setelah buang air kecil,segera keringkan daerah vagina dengan handuk bersih yang lembut,jika selesai berolahraga ,segera ganti celana dalam yang bersih,
-Bilaslah vagina dengan air bersih,tidak perlu menggunakan sabun,jika ingin menggunakan sabun,pilihlah sabun dengan jenis yang ringan supaya tidak memicu iritasi,
-Hindari mengenakan celana yang terlalu ketat,sehingga aliran udara bisa mengalir lancar.
-Rajinlah mengganti pembalut saat menstruasi,penggunaan pembalut lebih dari 4 jam akan memicu bakteri,hindari juga pembalut yang menggunakan wewangian.
-Saat mandi, batasi waktu untuk berendam dengan air panas.
-Bilaslah tubuh dengan segera setelah mandi menggunakan produk yang mengandung garam mandi (bath salt)
-Bilaslah vagina ke arah belakang setelah buang air besar agar vagina tidak terkontaminasi dengan kotoran dari anus.
-Hindari hubungan seks yang kurang aman. pastikan pasangan tidak sedang mengidap penyakit kelamin tertentu. Gunakan kondom sebagai pelindung.
-Kurangi makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan gula.
Pengobatan
Pengobatan infeksi jamur biasanya dengan dengan menggunakan krim atau bedak nistatin selama 7-10 hari. Selain krim, ada juga obat dalam bentuk supositoria (obat yang dimasukkan langsung ke dalam vagina).
Catatan Khusus
Infeksi vagina yang berulang-ulang, bahkan setelah diobati, perlu diperiksakan ke dokter. infeksi vagina yang berulang bisa dikarenakan penderita memiliki kadar gula darah yang tinggi. Diabetes meningkatkan peluang untuk terkena infeksi vagina. Diabetes adalah kondisi ketika tubuh tidak bisa menyerap gula di dalam darah dengan baik. Jika berat badan mulai naik, dokter mungkin akan menyarankan untuk memperbaiki pola makan dan mulai menurunkan berat badan. Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan panggul untuk mengambil sampel dari serviks dan vagina untuk melihat organisme yang menyebabkan infeksi.
Sebenarnya setiap perempuan mempunyai resiko yang sama untuk mengalami infeksi jamur pada vagina. Bahkan bagi perempuan yang tampak sehat pun seringkali terdapat jamur di dalam vaginanya.Namun jika sistem kekebalan tubuh dan lingkungan vagina kondisinya asam, maka kuman-kuman itu tidak akan mudah masuk. sebaliknya jika keseimbangan pH vagina terganggu, jamur akan mudah berkembang biak secara tidak terkontrol.
Gejala
Berikut ini adalah gejala-gejala yang patut diwaspadai sebagai infeksi jamur vagina pada perempuan:
-Keluar cairan yang cukup banyak dari dalam vagina. cairan ini berwarna keabu-abuan, kekuningan, atau kehijauan dengan bau yang khas.-Kadang terasa sakit saat buang air kecil.
-Terasa gatal-gatal di vagina.
-Kadang terasa sakit saat berhubungan seks.
-Kulit berwarna merah, berkerak, atau bersisik.
-Demam dan membesarnya kelenjar limfa.
Penyebab
Penyebab infeksi pada vagina adalah jamur. Yang paling sering adalah candida albicans. Keberadaan jamur dalam vagina ini sebenarnya normal, namun jika kadar keasaman (pH) di lingkungan vagina berubah, maka jamur akan berkembang dan mengakibatkan infeksi. Infeksi jamur pada vagina lebih sering terjadi karena kebersihannya yang tidak terjaga. Lingkungan vagina yang lembap juga membuat jamur semakin subur berkembang biak.
Beberapa faktor yang mendukung terjadinya infeksi jamur di vagina:
a. Faktor dari dalam tubuh:
1) Penyakit diabetes
2) Kehamilan
3) Gangguan sistem kekebalan tubuh
b. Faktor dari luar tubuh:
1) Penggunaan alat konstrasepsi oral dan spiral
2) Penggunaan obat golongan steroid dan antibiotik; serta radioterapi
3) Penyakit karena tertular hubungan seks
4) Penggunaan celana dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat
Pencegahan
Pencegahan infeksi ini dapat dimulai dengan merawat diri sendiri, waktu istirahat yang cukup, menghindari stres, serta mengonsumsi makanan yang sehat. jika memiliki penyakit tertentu seperti diabetes, maka usahakan agar tetap terkontrol di bawah pengawasan dokter.Beberapa tindakan lain yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi jamur pada vagina adalah:
-Berusaha untuk menjaga kondisi vagina agar tetap dalam keadaan kering. Gunakan celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat.misalnya katun,selain itu,setelah buang air kecil,segera keringkan daerah vagina dengan handuk bersih yang lembut,jika selesai berolahraga ,segera ganti celana dalam yang bersih,
-Bilaslah vagina dengan air bersih,tidak perlu menggunakan sabun,jika ingin menggunakan sabun,pilihlah sabun dengan jenis yang ringan supaya tidak memicu iritasi,
-Hindari mengenakan celana yang terlalu ketat,sehingga aliran udara bisa mengalir lancar.
-Rajinlah mengganti pembalut saat menstruasi,penggunaan pembalut lebih dari 4 jam akan memicu bakteri,hindari juga pembalut yang menggunakan wewangian.
-Saat mandi, batasi waktu untuk berendam dengan air panas.
-Bilaslah tubuh dengan segera setelah mandi menggunakan produk yang mengandung garam mandi (bath salt)
-Bilaslah vagina ke arah belakang setelah buang air besar agar vagina tidak terkontaminasi dengan kotoran dari anus.
-Hindari hubungan seks yang kurang aman. pastikan pasangan tidak sedang mengidap penyakit kelamin tertentu. Gunakan kondom sebagai pelindung.
-Kurangi makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan gula.
Pengobatan
Pengobatan infeksi jamur biasanya dengan dengan menggunakan krim atau bedak nistatin selama 7-10 hari. Selain krim, ada juga obat dalam bentuk supositoria (obat yang dimasukkan langsung ke dalam vagina).
Catatan Khusus
Infeksi vagina yang berulang-ulang, bahkan setelah diobati, perlu diperiksakan ke dokter. infeksi vagina yang berulang bisa dikarenakan penderita memiliki kadar gula darah yang tinggi. Diabetes meningkatkan peluang untuk terkena infeksi vagina. Diabetes adalah kondisi ketika tubuh tidak bisa menyerap gula di dalam darah dengan baik. Jika berat badan mulai naik, dokter mungkin akan menyarankan untuk memperbaiki pola makan dan mulai menurunkan berat badan. Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan panggul untuk mengambil sampel dari serviks dan vagina untuk melihat organisme yang menyebabkan infeksi.